KINEMATIKA

       A. Pengertian Kinematika

      Kinematik adalah suatu  ilmu yang mempelajari bagaimana suatu benda dapat bergerak tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut.  Sebuah benda bergerak apabila benda tersebut berubah posisi terhadap titik acuan satu menuju titik acuan lain. Sedangkan gerak dapat didefinisikan sebagai perubahan posisi atau kedudukan benda terhadap suatu titik acuan tertentu. Berdasarkan dimensi ruang gerak, kinematika dibagi menjadi 3, yaitu

  1. Kinematika 1 Dimensi gerak yang terjadi hanya pada satu dimensi, contohnya gerak lurus seperti GLB dan GLBB.
  2. Kinematika 2 Dimensi gerak yang terjadi pada dua dimensi, contohnya gerak melingkar dan gerak parabola.
  3. Kinematika 3 Dimensi gerak yang terjadi pada tiga dimensi, contohnya gerak acak molekul dalam suatu ruangan.

        B. Kinematika dalam Bioteknologi

Dalam bidang bioteknologi, tentunya diperlukan konsep kinematika. Enzim menjadi aspek penting dalam beberapa teknologi di bidang bioteknologi. Pergerakan molekul-molekul enzim dalam sebuah teknologi mungkin akan dapat dianalisis dengan menggunakan konsep kinematika. Penggabungan substrat dan enzim berfungsi sebagai biokatalis suatu reaksi. Namun dalam beberapa kasus, kerja dan gerak enzim perlu diperlambat. Gerak enzim perlu diperlambat apabila enzim membuat terlalu banyak produk. Inhibitor akan memperlambat, atau dalam beberapa kasus bahkan dapat menghentikan katalisis. Secara umum, penghambatan kerja enzim dibagi menjadi tiga; penghambatan kompetitif, non-kompetitif dan substrat. Kebanyakan teori tentang mekanisme penghambatan didasarkan pada keberadaan kompleks enzim-substrat.

Salah satu penerapan kinematika dalam bioteknologi yang sering kita temukan adalah saat kita memakan olahan daging yang masih alot. Namun sekarang sudah ada solusi penyelesaian yang berbasis bioteknologi berupa penambahan enzim pemecah ikatan peptida (protease) dari bahan dasar alami. Protease merupakan enzim yang dapat menghidrolisis protein menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti peptida dan asam amino. Faktor utama yang mempengaruhi keempukan daging adalah efek aktomiosin atau integritas miofibril dan kuat lemahnya jaringan ikat. Solusi untuk mengatasinya adalah dengan memutus ikatan-ikatan dalam protein supaya menjadi molekul yang lebih sederhana lagi menggunakan enzim pemecah ikatan peptida (protease). Enzim protease banyak ditemukan pada daun papaya, nanas, kiwi dan masih banyak lagi. Penerapan menggunakan enzim protease ini memanfaatkan pengetahuan dibidang fisika, berupa prinsip kinematika yaitu gerakan.


Sumber

Komentar